58 km ke Palembang, 33 km ke Prabumulih. pic.twitter.com/rbB3Pe46Mt
— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) August 31, 2013
Kalau kita suka melakukan perjalanan, kita akan
menemukan sebuah benda terbuat dari semen yang berada di pinggir jalan raya.
Benda ini seperti batang kayu yang habis ditebang, teronggok begitu saja.
Kadang kita kurang sadar fungsi dari benda ini apa? Malah menoleh pun tidak
saking kurang menarik perhatian.
Saya belum ketemu nama benda ini apa, yang jelas,
benda ini ternyata berfungsi untuk menunjukkan jarak. Saya rasa ini ada
hubungannya sama pekerjaan pembuatan jalan, sehingga mereka jadi tahu bahwa
jarak jalan tersebut adalah sekian.
Seorang tetua dari Palembang, namanya Wak Kiagus Achmad Sarnubi
(Wak Nubi), mengatakan bahwa benda ini bernama “patok”. Bisa jadi juga, sih.
Soalnya patok kan bisa berarti sebagai penanda. Patok model begini sudah langka
sekarang, khabarnya suka dipakai pada zaman Belanda.
Di bawah ini ada foto dari benda tersebut. Di situ
tertulis PLG 58, yang berarti jarak ke Palembang adalah 58 km. Lalu ada PBM 33,
yang berarti jarak ke Prabumulih 33 km. Benda ini berada di depan Balai Rakyat
Kecamatan Gelumbang.
Sebuah kota kecamatan yang bercita-cita jadi kabupaten.
Keunikan yang saya temukan ketika memotret ini
adalah, ternyata hitungan dari Palembang ke Prabumulih itu 91 km. Coba kita
bandingkan dengan hitungan kalau menggunakan Google Map di bawah ini...
Ya, beda-beda tipislah...
Jadi kalau rumah kita berada di pinggir jalan,
lalu ada benda yang modelnya seperti ini, berarti ini menunjukkan jarak.
Biasanya yang menjadi patokan adalah kota terdekat. Sehingga kita akan dengan
mudah memperkirakan jarak tempuh, jika ingin melakukan perjalanan.
Semoga berguna!