Kalo dihitung-hitung, sejak tahun 2008 sampai
dengan saat ini kami sudah 5 tahun tinggal di Gelumbang. Kalo dihitung-hitung
lagi berarti ada 60 bulan lebih. Tapi kalo menurut catatan ayah, persisnya
sudah 67 bulan.
Ayah mengalami kesulitan tinggal di sini, katanya...
Gelumbang sekarang beda dengan Gelumbang dulu saat ayah masih kecil. Ibu bilang... Wajar dong,
Yah! Gelumbang kan sebentar lagi mau jadi kabupaten. Kalo nggak berubah, terus
gimana, dong? Masak mau begini-begini terus?
Baru-baru ini Ayah dan Yai sedang membahas tentang
rencana renovasi rumah lama Nyai. Itu kami lakukan supaya ada penyegaran
sedikit. Yang jadi pertanyaan, kami akan renovasi dengan gaya apa? Ayah dan ibu
ingin punya rumah seperti yang mereka lihat di Malang.
Kata Nenek, rumah itu adalah milik seorang Dokter, yang khabarnya juga anak
seorang mantan Menteri di Republik ini. Ayah dan ibu nggak suka gaya minimalis,
soalnya kami kan tinggal di kampung. Gak nyaman, terlalu ngejomplang.
Kata ayah, biar ada jalan tengah, kita perlu bikin
dengan gaya penggabungan modern dan kampung. Seperti apakah jadinya? Kata ayah,
sabar dululah! Ayah belum dapat wangsit buat main program arsitek lagi.
Capek, deh! Ayah ini perhitungan banget kalo
masalah konsep. Kalo dia belum ketemu yang menurut dia pas, dia nggak akan
memulai.
CATATAN : Gue nulis ini dari sudut pandang Uyi dan
Imi. Jika Uyi dan Imi yang menulis kisah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar