Carlos Ratti of MIT talking about cities and data. Great visual data. #BonusCwmx013 pic.twitter.com/6IwsGdMLwt
— Andreas Ramos (@Andreas_Ramos) November 9, 2013
Gue termasuk orang
baru di dunia twitter (newbie). Tapi gue suka aja, lama-lama gue nemu keasyikan
waktu ngetwit. Ya, kayak anak-anak muda lain. Gue pengen tau aja dunia twitter
itu kayak gimana. Meskipun diledek sama temen-temen seumuran gue, karena
dianggap udah ketuaan, gue sih cuek aja. Orang gue lakuin ini dengan senang,
kok.
Awalnya gue nemu
ini saat ribet ngikutin kultwit orang. Alhasil, gue nemu cara mudah buat siapa
aja yang pengen ngetwit panjang.
Terus gue nemu cara lain lagi di sini. Tapi sayang cara ini kurang efektif kalo menurut gue. Cuma
waktu memindahkan embed html ke kompasiana, gue nemu keasyikan tersendiri.
Lalu gue menemukan nama untuk cara ini. Saya
sebut sebagai... Using Reply For A Link. Yang artinya, memanfaatkan reply yang ada di tweet untuk
kepentingan membuat sebuah link.
Eksperimen gue pun terus berlanjut, hingga
menghasilkan tulisan yang berjudul Cinta Itu Sompret. Target pertamanya adalah... Mencapai 101 klik link dari hasil
gue ngetwit di twitter. 101 klik itu nantinya akan dibuat komik.
Suatu kali, secara tidak sengaja, gue bertemu
dengan Andrea Ramos di twitter. Dia sedang menulis buku tentang twitter. Di
sini bisa kita lihat cover bukunya.
Maka inilah obrolan terakhir gue dengan Andrea Ramos. Sayangnya gue belum nemu orang yang berminat.
Pengennya gue, kalo ada yang translet bukunya Ramos, penemuan gue (using reply for a link) bisa masuk ke salah satu chapter-nya. Kalo emang belum ada di dunia ini, berarti penemuan ini adalah penemuan milik Indonesia.
Pengennya gue, kalo ada yang translet bukunya Ramos, penemuan gue (using reply for a link) bisa masuk ke salah satu chapter-nya. Kalo emang belum ada di dunia ini, berarti penemuan ini adalah penemuan milik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar