by Agung Rafa Ramdhani |
1. RIP
Shaun The Sheep (15 Oktober 2013)
2 tahun lalu (kalo nggak salah) ada trending topic
di twitter yang intinya begini… #RIPShaunTheSheep. Inilah yang menyebabkan gue
dan anak-anak iseng bikin pelem. Judulnya terinspirasi dari trending topic itu…
Rest in Peace Shaun The Sheep. Namanya juga iseng, maka ketika film selesai
kami juga merayakannya dengan iseng pulak. Intinya, apa salahnya kalo kita
bikin pelem dengan tujuan senang-senang?
2. Jika Film Indonesia Masuk Bursa
Efek (Tanpa Tanggal)
Coba dibuat gampang. Ada sebuah perusahaan film
yang pengen perusahaannya masuk ke dalam bursa saham. Mau tak mau, perusahaan
itu harus memenuhi dulu syarat bursa. Setelah memenuhi syarat bursa, baru deh
terdaftar dan bisa jualan saham. Jualan saham inilah yang kemudian bisa dipakai
untuk bikin film.
3. Using Reply
For a Link (4 November 2013)
Saya akan cerita tentang penemuan saya yang tidak
sengaja, selama memakai twitter. Penemuan ini saya sebut dengan istilah Using
Reply For A Link. Dengan cara ini saya menggunakannya untuk kepentingan menulis
cerita.
4. Aku
dan Marzuki Alie (2 November 2013)
Dan ternyata… Aku tak sengaja bertemu dengan Om
Dedi Setiadi, yang akan membuat acara talkshow tentang sosialisasi program DPR
RI. Aku punya kesempatan menjadi salah satu dari rakyat yang bicara kepada
Ketua DPR RI. Om Dedi sudah memberi masukan, apa yang semestinya aku sampaikan.
Tapi karena marah, aku menyampaikan dengan gayaku. Satu kalimat yang paling aku
ingat, yang tanpa sadar keluar dari mulutku. Kalimatnya begini… “Bukannyo kami
ni pindang tulang, Pak!” kataku ke Marzuki Alie.
5. Karang Taruna
Pantas Menjadi Social Media-nya Indonesia (11 Desember 2013)
Sangat memungkinkan kalo kata gue, sih. Soalnya
sekelas HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) saja punya social media yang
cenderung eksklusif. Gue udah coba masuk, tapi nggak bisa kalo belum daftar
langsung.
6. Tentang Tema
Festival Film Indonesia 2014 (15 Agustus 2014)
Intinya banyak permasalahan pada dunia perfilman
di Indonesia, mulai dari kesejahteraan kru sampai masalah bajakan. Yang
terberat adalah menyatukan semua permasalahan itu menjadi satu kalimat tema
yang efektif.
7. Sempak Angry
Bird (7 Juli 2013)
Nama produknya adalah, “Sempak Angry Bird”. Sempak
yang di-design khusus untuk laki-laki dewasa ini memiliki berbagai macam tipe.
Mulai dari tipe merah, tipe kuning, putih, biru. Disesuaikan dengan warna-warni
burung yang ada di karakter Angry Bird.
8. Tiket
Bioskop Pakai Nama (Tanpa Tanggal)
Seiring perkembangannya, ide ini memunculkan ide
baru lagi tentang... Gimana kalau di tiket bioskop ada nama pembelinya? Seperti
halnya kita membeli tiket untuk pesawat terbang, kereta api bahkan bis. Dengan
memakai nama, kemungkinan akan memunculkan tren baru bagi anak muda untuk
datang ke bioskop guna menonton film.
9. 1001
Tiket Film Indonesia (Tanpa Tanggal)
Muncul sebuah ide tentang tiket bioskop yang saya
pegang. Tiket ini bisa menjadi sumbangsih saya terhadap perfilman Indonesia.
Artinya, dengan membiasakan diri memfoto tiket saat kita menonton, kita sudah
berpartisipasi dalam menyumbang perfilman Indonesia.
10. Cewek DVD Bajakan
(8 November 2013)
Di rumah Dudung sedih, soalnya perfilman Indonesia
sekarang sudah sekarat. Setiap hari yang diomongin apalagi kalau bukan
Undang-Undang Perfilman dan kekesalan dia sebab Memes tidak berminat dengan
dunia film. Ya, paling nggak sebagai anak orang film, terpanggil gitu kek sama
dunia yang dulu pernah digeluti ayahnya.
(Gelumbang, 21 Agustus 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar