Senin, 02 September 2013

Semerbak Masa Depan

Kenapa tulisan ini saya kasih judul demikian? Karena saya berfikir tentang, pengaruh harga karet terhadap perkembangan ekonomi di Gelumbang. Gelumbang adalah sebuah kecamatan yang bercita-cita jadi kabupaten. Kota yang nantinya akan menjadi pusat perekonomian antara jalan Palembang dan Prabumulih. Kota yang jaraknya hanya berkisar 26 km dari Universitas Sriwijaya. Kota yang menjadi harapan bagi saya pribadi, sebagai putra daerah kelahiran sini.

Karet adalah usaha yang menjadi tolak ukur perekonomian kami. Jika harga karet turun, maka pasar pun mulai sepi. Daya beli masyarakat semakin berkurang. Begitu bergantungnya kami dengan harga karet, sehingga kami tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu kepastian yang kami sebut dengan “harga tender”.

Harga tender ini adalah semacam patokan harga yang ditentukan oleh KUT (Kredit Usaha Tani). Seperti hari ini, harga tender karet itu berada di kisaran 12.000 rupiah. Lalu bagaimana kami akan membaginya jika harga tender ini turun lagi seperti kemaren, saat Lebaran. Harga tender turun, sementara harga-harga bahan pokok mulai naik.

Saya beruntung mendapat pelajaran langsung dari Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo. Bahwa jika kamu tidak punya Sumber Daya Modal, manfaatkan Sumber Daya Manusia-nya. Itu yang saya ingat saat kami sedang riset untuk film “Komandanku”. Tapi yang jadi persoalan adalah, bagaimana kita bisa memberdayakan SDM-nya, kalau pola pikirnya mereka (termasuk saya juga sebenarnya) adalah uang?

Kebiasaan banget, setiap berfikir mau usaha apa, kendalanya selalu modal. Modal jadi masalah utama sehingga kita susah bergerak. Memang benar modal juga penting, tapi bukan itu yang utama. Yang utama adalah yakin dulu, begitulah kalo kata-kata motivator.

Peer saya ke depan adalah meramu semua permasalahan ini menjadi satu kesimpulan. Ternyata tidak mudah belajar memecahkan masalah banyak orang. Saya belajar dari Ketua Gubernur se-Indonesia, belajar lagi dari Pakar Finance, belajar lagi dari Presiden, belajar lagi dari organisasi kampus yang kami bangun. Macam-macamlah, yang intinya berujung pada...

Kita mau mulai darimana pembangunan ini sebenarnya?


Sponsor by:
https://www.facebook.com/kikien.kinanthi?fref=ts
https://www.facebook.com/HudaRobin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar